Berkenalan dengan Middle East
Respiratory Syndrome (MERS)
Middle
East Respiratory Syndrome (MERS) merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh
corona virus yang disebut Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus
(MERS-Cov), yang pertama kali dilaporkan pada tahun 2012 di Arab Saudi.
Virus
ini berbeda dengan coronavirus lain yang telah ditemukan sebelumnya, sehingga
kelompok studi corona virus dari Komite Internasional untuk Taksonomi Virus memutuskan
bahwa novel corona virus tersebut dinamakan sebagai MERS-Cov. Virus ini tidak
sama dengan corona virus penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS),
namun mirip dengan corona virus yang terdapat pada kelelawar.
Pada
kurun waktu tiga bulan, sejak April s.d Juni 2013, jumlah infeksi MERS-Cov di
dunia tercatat sebanyak 64 kasus (Saudi Arabia 49 kasus, Italia 3 kasus, United
Kingdom 3 kasus, Perancis 2 kasus, Jordania 2 kasus, Qatar 2 kasus, Tunisia 2
kasus, dan Uni Emirat Arab 1 kasus) dengan 38 kematian.
Gejala dan Penularan
MERS-Cov
Sebagian
besar orang yang terinfeksi MERS-Cov berkembang menjadi penyakit saluran
pernapasan berat dengan gejala gejala demam, batuk, dan napas pendek. Sekitar
separuh dari jumlah penderita meninggal. Sebagian dari penderita dilaporkan
menderita penyakit saluran pernapasan tingkat sedang.
Sampai
saat ini, masih terus dilakukan investigasi mengenai pola penularan MERS-Cov,
karena telah ditemukan adanya penularan dari manusia ke manusia yang saling
kontak dekat dengan penderita. Penularan dari pasien yang terinfeksi kepada
petugas kesehatan yang merawat juga diamati. Selain itu, cluster dari kasus
infeksi MERS-Cov di Arab Saudi, Jordania, the United Kingdom, Prancis, Tunisia,
dan Italia juga diinvestigasi.
Vaksin dan Pengobatan
Hingga
saat ini belum ada vaksin yang spesifik dapat mencegah infeksi MERS-Cov. Selain
itu, belum ditemukan juga metode pengobatan yang secara spesifik dapat
menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh MERS-Cov. Perawatan medis hanya
bersifat supportive untuk meringankan gejala. Tes laboratorium Polymerase Chain
Reaction (PCR) untuk MERS-Cov tersedia di Kementerian Kesehatan dan beberapa
laboratorium internasional, namun tes tersebut bukan tes rutin.
Himbauan bagi
Masyarakat yang Hendak Berpergian ke Negara-negara Arab
Masyarakat
tetap bisa melakukan perjalanan atau berkunjung ke negara-negara Arabia
Peninsula dan sekitarnya, karena World Health Organization (WHO) dan Center for
Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat tidak akan mengeluarkan
surat travel warning tentang kesehatan kepada negara-negara yang terkait dengan
MERS-Cov. Namun, hal yang perlu diantisipasi oleh masyarakat yang akan
berpergian ke negara-negara tersebut, yaitu jika terdapat demam dan gejala
sakit pada saluran pernapasan bagian bawah, seperti halnya: batuk, atau sesak
napas dalam kurun waktu 14 hari sesudah perjalanan, segera periksakan ke
dokter.
Untuk
melindungi diri dari kejadian penyakit saluran pernapasan, hendaknya lakukan
beberapa langkah pencegahan sebagai berikut:
1) Tutuplah hidung dan mulut dengan
tisu ketika batuk ataupun bersin dan segera buang tisu tersebut ke tempat
sampah;
2) Hindari menyentuh mata, hidung dan
mulut dengan tangan yang belum dicuci;
3) Hindari kontak secara dekat dengan
orang yang sedang menderita sakit, misalnya ciuman atau penggunaan alat
makan/minum bersama;
4) Bersihkan menggunakan desinfektan
untuk membersihkan barang-barang yang sering disentuh.
0 komentar:
Posting Komentar